Penemuan Anak Bidadari Gegerkan Warga Sulawesi Tenggara

Penemuan Anak Bidadari Gegerkan Warga Sulawesi Tenggara
gadis anak bidadari sulteng

Keanehan gadis cantik yang ditemukan dalam keadaan telanjang di pinggir pantai dan hanya ditutupi selendang transparan berwarna putih kapas ini membuat geger warga Desa Kalupapi, Kecamatan Banggai Laut (Balut), Sulawesi Tenggara (Sulteng).

Gadis yang memiliki paras cantik seperti boneka barbie tersebut membuat warga desa mengatakan gadis tersebut seperti anak bidadari.

Gadis tersebut ditemukan oleh nelayan pada Selasa 19 April 2016.
Saat ini gadis tersebut ditempatkan disalah satu rumah warga di Desa Kalupapi, Kecamatan Banggai Laut (Balut), Sulawesi Tenggara (Sulteng).

Alasan warga desa menyebut gadis tersebut sebagai anak bidadari lantaran kecantikannya berbeda dengan gadis-gadis pada umumnya. Alisnya merah, mata bulat lentik dan kulit putih bercahaya. Ditambah menurut pengakuan nelayan, penemuan gadis ini setelah nelayan mendengar suara seperti benda jatuh dari langit.

Meski sebagian warga menganggap kejadian tersebut adalah hal mustahil tapi belum ada satupun yang berhasil membuktikan asal muasal gadis tersebut.

Mengenal Daffa, Bocah Semarang Penghalau Pemotor di Trotoar

Mengenal Daffa, Bocah Semarang Penghalau Pemotor di Trotoar

Namanya adalah Daffa Farros Oktoviarto (9), sesosok bocah yang masih bersekolah SD kelas 4 di SDKalibanteng Kidul 01. Daffa adalah bocah yang aktif dan kritis. Sehari-harinya dia menonton TV dan tidak jarang suka menonton berita. Hal inilah yang memicu dirinya kritis terhadap permasalahan para pemotor di jalanan.

Dengan pengalaman dirinya pernah tertabrak motor di trotoar, kesehariannya sekarang sepulang sekolah adalah menghalau para pemotor yang bandel berjalan melalui trotoar. Aksi heroiknya menjadi viral di internet dan hingga sampai diliput media massa nasional.

Keberaniannya menghalau pemotor tersebut mendapat pujian dari para netizen. Pujian mengalir dari para netizen lewat komentar-komentarnya termasuk di instagram Wali Kota Semarang @hendrarprihadi. Dalam akunnya, Hendrar bahkan me-repost video aksi bocah itu ketika menghadang motor di trotoar.

"#bergerakbersama bukan seruan diawang2 -- Daffa bisa membuktikan..njenengan? #videorepost @saefana," begitu tulis Hendrar.

Keberanian bocah itu terungkap oleh pemilik akun facebook bernama Ronald Kusuma yang melihat peristiwa itu di dekat fly over Kalibanteng Semarang tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman. Ronald memotret peristiwa yang tejadi hari Jumat (15/4) pekan lalu dan mempostingnya.

"Ini keren banget anak kecil di Semarang, dia berantem sama pengendara sepeda motor yang naik ke trotoar saat terjadi kemacetan parah di Jalan Sudirman Kalibanteng SMG si anak tetap ga mau kasih jalan buat motor, dan akhirnya setelah ribut2 kecil si pengendara motor akhirnya mundur," tulis Ronald pada keterangan foto.

Hendrar sebelumnya juga sudah dua kali memposting foto aksi bocah itu. Dari postingannya itulah diketahui namanya yaitu Daffa Farros Oktoviarto. "Jos! Begini seharusnya -- #bergerakbersama adalah mengingatkan satu sama lain -- bukan begitu?" tulis Hendrar di postingan pertama.

Menurut Daffa, cara efektif untuk menghalau para pemotor bandel itu ternyata dengan melintangkan sepeda di hadapan motor yang lewat di trotoar.

Sebenarnya Daffa sudah beraksi menghadang pemotor sejak Januari lalu namun baru sebulan ini mulai sering.

"Ya sekitar jam 15.00, kadang sampai sore sekali. Saya sendirian, kadang dibantu kakak, namanya Enrico," imbuh Daffa.

rujukan:
http://www.kaskus.co.id/thread/5715ab0f9252339c138b4567

Mengenal Sosok Samaun Samadikun, Google Doodle Hari Ini

Mengenal Sosok Samaun Samadikun, Google Doodle Hari Ini
Google Doodle Prof. Dr. Samaun Samadikun

Halaman google Indonesia hari Jumat, 15 April 2016 menampilkan sesosok pria berpakain putih dan mengenakan dasi merah. Siapakah dia? Sosok tersebut adalah Samaun Samadikun. Prof. Dr. Samaun Samadikun lahir di Magetan, Jatim pada 15 April 1931 dan meninggal di Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia pada 15 November 2006 di umur ke 75 tahun.

Samaun Samadikun adalah seorang insinyur, pendidik dan ilmuwan Indonesia. Prof. Samaun Samadikun adalah suami dari Roesdiningsih dan ayah dari M. Samawi dan Wisnu RP. Ia dikenal sebagai seorang figur dosen ITB dan pendidik yang sangat menonjol sebagai teladan. Penampilan lahiriahnya sangat sederhana dan bersahaja tanpa mengurangi wibawa dan kehormatannya. Banyak orang menyebutnya Bapak Mikroelektronika Indonesia.

Prof. Samaun Samadikun menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro di ITB pada awal tahun 1950an dan lulus sebagai insinyur. Ia kemudian memperoleh gelar M.Sc. (1957) dan Ph.D. (1971) di bidang teknik elektro dari Universitas Stanford di Amerika Serikat. Ia juga memperoleh Postgraduate Diploma bidang Nuclear Engineering dari Queen Mary, Universitas London (1960). Di Universitas Stanford pada tahun 1975, bersama K.D Wise, Prof. Samaun menciptakan paten, US Patent No 3,888,708 yang bertajuk, "Method for forming regions of predetermined in silicon".

Karir Samaun Samadikun

Kariernya sebagai dosen diawali di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1957. Ia menjadi profesor bidang elektronika tahun 1974. Semasa bertugas di ITB ia pernah menjabat sebagai ketua Jurusan Teknik Elektro (1964-1967), dan mendirikan sekaligus menjabat sebagai direktur pertama dari Pusat Antar Universitas (PAU) Mikroelektronika ITB (1984-1989), yang sekarang dikenal sebagai Pusat Mikroelektronika ITB.

Prof. Samaun Samadikun mengambil sabbatical leave ("cuti dari mengajar") dari ITB untuk menerima jabatan pada pemerintah pusat sebagai Direktur Binsarak DIKTI (1973-1978), Dirjen Energi, Departemen Pertambangan dan Energi (1978-1983), dan ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1989-1995). Selepas masa jabatan di LIPI, Prof. Samaun Samadikun memutuskan untuk kembali ke ITB untuk mengajar di Departemen Teknik Elektro dan meneliti di PAU Mikroelektronika. Dalam periode ini ia tetap aktif sebagai Wakil Ketua Dewan Riset Nasional (1993-1996) dan Komisaris Utama PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN) (1993-1999). Meskipun kemudian resmi pensiun dari pegawai negeri sipil di Departemen Teknik Elektro, Prof. Samaun Samadikun tetap diminta untuk aktif dan berkegiatan baik di Departemen maupun di PAU Mikroelektronika (yang saat itu berganti nama menjadi PPAU Mikroelektronika). Bahkan sejak tahun 2001 hingga akhir hayatnya PPAU Mikroelektronika ITB menetapkannya sebagai peneliti senior.

Prof. Dr. Samaun Samadikun
Prof. Dr. Samaun Samadikun


Jasa-jasa Samaun Samadikun

Prof. Samaun Samadikun adalah salah satu pendiri dari Akademi Ilmu Pengetahuan Islam (1986) dan salah satu pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pada tahun 1987-1992 ia menjadi Anggota MPR RI sebagai Utusan Golongan. Ia adalah penulis dan turut menulis banyak publikasi ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang tunnel diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan serta editor buku "mikroelektronika". Jasa-jasanya di bidang elektronika diakui dunia ilmu pengetahuan, termasuk cita-citanya menjadikan kota Bandung sebagai "Kota Chip" di Indonesia. Ia memprakarsai program Bandung High Technology Valley (BHTV). Ia selalu mendorong adanya investasi global untuk industri elektronika agar terbuka lapangan kerja di bidang ini. Ia juga menginginkan industri elektronika Indonesia untuk lebih berorientasi ekspor, agar industri ini dapat menghasilkan devisa. Baginya, kemajuan industri elektronika Indonesia harus diukur dari jumlah nilai ekspor dan jumlah lapangan kerja.

Pada tahun 2004, Prof. Samaun Samadikun mulai menderita sakit namun berhasil menjalani operasi di Perth Australia Oktober 2004. Sekembalinya dari Perth, ia kembali aktif seperti sediakala. Namun penyakit yang sama kembali menyerangnya pada bulan September 2006. Setelah dirawat beberapa lama, ia wafat tanggal 15 November 2006 pukul 9.51 di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta dan dimakamkan sehari berikutnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata setelah disemayamkan pagi harinya di LIPI Jakarta. Wafatnya Prof Samaun Samadikun menjadi peristiwa dan berita nasional. Pada hari Selasa, 11 Desember 2008, LIPI mengadakan acara peluncuran buku sebagai salah satu usaha untuk mengenang Samaun Samadikun. Buku setebal 253 halaman ini diterbitkan oleh LIPI Press. Berisi kumpulan tulisan-tulisan dari orang-orang yang pernah dekat dengan Samaun Samadikun semasa hidupnya.

rujukan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Samaun_Samadikun

Gempa Garut : Gempa Berkekuatan 6,1 SR Mengguncang Garut

Gempa Garut : Gempa Berkekuatan 6,1 SR Mengguncang Garut

Gempa Mengguncang Garut 2016 - Diberitakan pada hari Rabu, 6 April 2015 pukul 21.45 WIB terjadi gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter terjadi di Garut. Seperti di laporkan oleh BMKG melalui akun twitternya. Pusat gempa terjadi pada 101 Km arah barat daya kota Garut Provinsi Jawa Barat tepatnya pada Lok:8.30 LS,107.32 BT dengan kedalaman 10 kilometer.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai korban jiwa maupun kerusakan yang ditimbulkan dari gempa tersebut.

Batik Air dan TransNusa Tabrakan di Runway Bandara Halim Perdanakusuma

Batik Air dan TransNusa Tabrakan di Runway Bandara Halim Perdanakusuma

Dilaporkan pada hari Senin 04/04/16 sekira pukul 19.55 Wib telah terjadi tabrakan pesawat di Run Way Lanud Halim antara pesawat Transnusa jenis ATR reg PK-TNJ dengan pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 reg PK-LBS rute HLP-UPN (ujung pandang) dengan kronologis awal sbb:

Pada saat pesawat batik air sedang take off, pada saat yang bersamaan terdapat pesawat Transnusa yang berada di run way yang sedang di towing menuju hanggar. Adapun kerugian yang ditinbulkan :
1. Pesawat ATR rusak pada bagian ekor pesawat dan sayap bagian kiri, sedangkan pada pesawat batik rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri.
2. Tidak terdapat kerugian/korban jiwa pada kecelakaan ini. Semua penumpang dan kru pesawat pesawat dapat dievakuasi dengan selamat.
Untuk sementara Bandara Halim ditutup dari kegiatan penerbangan.


***



Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom pukul 20.45 WIB, Senin (4/4/2016), saat itu pesawat Batik Air sudah berada di landasan pacu dan sedang melaju kencang. Namun tiba-tiba, pesawat TransNusa berada di jalur take off yang sama.

Akbat tabrakan ini, sayap Batik Air patah dan terbakar. Tidak hanya itu, mesin di sayap jatuh di landasan.


Tidak ada korban dalam kejadian ini dan semua penumpang telah dievakuasi ke terminal. Belum Diketahui, bagaimana kronologis insiden itu terjadi. (tfq/jor)


http://m.detik.com/news/berita/3179649/batik-air-dan-transnusa-tabrakan-di-runway-bandara-halim-perdanakusuma


***



Jakarta - Direktur Operasional dan Teknik PT Lion Air Group Daniel Putut Adi Kuncuro membenarkan insiden kecelakaan pesawat Batik Air 7703 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jaktim. Daniel menyebut seluruh penumpang selamat.

"Saya sudah dapat informasi kejadian. Saya menuju ke Halim. Belum ada informasi menabrak atau tertabrak, yang pasti pesawat berhenti di runway," kata Daniel saat dikonfirmasi detikcom, Senin (4/4/2016).


Belum diketahui jumlah penumpang pesawat yang dijadwalkan terbang pukuk 19.55 WIB tersebut. Namun dari informasi yang diterima Daniel, seluruh penumpang berhasil keluar dari pesawat. "Korban nggak ada. Tapi belum tahu jumlah penumpang di pesawat," imbuhnya. 


http://m.detik.com/news/berita/3179650/lion-air-group-benarkan-insiden-batik-air-di-bandara-halim-pesawat-masih-di-runway



***

rujukan:
http://www.kaskus.co.id/thread/5702755c507410ca498b4567

VIDEO PILIHAN